sekarang lagi ngetren istilah krisis keuangan global…ternyata itu bukan cuma isu belaka, efeknya sudah mulai berasa, termasuk bagi bunda ( mungkin juga para ibu – ibu lain )., minyak mahal, gas mahal, listrik mahal semua harga barang merangkak naik sementara gaji dan pendapatan tidak berbanding lurus dengan kenaikan harga.
kita boleh pusing, tapi tak boleh menyerah apalagi putus asa. kita masih bisa melakukan sesuatu, minimal untuk membuat dapur tetap beraktifitas normal he he….kita para ibu harus bisa pinter – pinter atur keuangan, kalo bisa ngirit ( biar dikit ) khan lumayan….
bunda punya kiat menghemat pengeluaran belanja tiap bulan, ini kuncinya :
– belanja keperluan dapur ( sayur, bumbu dapur dll ) di pasar tradisional terdekat. ( dapat harga lebih murah, apalagi untuk yang jago nawar dan udah punya langganan ) ; ( bila pasar agak jauh, belenja sekalian untuk 2 or 3 hari, pilih yang masih baru dan segar, simpan di kulkas biar awet ) ; ( cari info dari tetangga, pedagang yang jual lebih murah dengan kualitas bagus ). sedikit turun ke pasar sekaligus bersosialisasi…
– belanja keperluan rumah ( sabun, shampo dll ) secara sekaligus untuk keperluan 1 bulan. dengan begitu, kita bisa memprediksi kebutuhan secara terukur dan diharapkan tidak berbelanja terlalu berlebihan.
– cari supermarket yang lebih murah. bunda punya referensi tempat, yakni di ” tip top swalayan “. bila lokasi jauh dari “tip top swalayan”, lebih baik cari swalayan yang paling deket dengan rumah ( lumayan hemat bensin dan ongkos ).
– selalu bawa catatan setiap berbelanja, jadi kita tidak membeli yang tidak kita perlukan.
– matikan listrik setiap keluar ruangan
– set ac atau peralatan elektonik seperlunya.